Kamis, 13 Desember 2012

PEMBENTUKAN LAUTAN DAN LAPISAN BUMI



A.    Pembentukan Lautan dan Lapisan-Lapisan Bumi
Teori dan analisa tentang asal-usul lautan
·         Hipotesa Pelepasan Lempeng
·         Teori Undasi (Van Bemmelen, 1932 – 1935)
·         Teori Tektonik lempeng (Wegener, 1929)
Hipotesa Pelepasan Lempeng
·         Bertolak dari teori kabut oleh Laplace (1796), yang beranggapan bahwa bumi merupakan bagian dari pada tata surya, mulanya berasal dari gumpalan gumpalan kabut yang berputar (terpilin).
·         Dan seterusnya menjadi cairan pijar hingga terjadi pembekuan akibat penurunan temperatur.  Pada kondisi ini bumi dalam keadaan tidak stabil, karena pada bagian dalamnya masih cair dan panas.
·         Sehingga terciptalah kondisi dimana mudah terjadi peretakan peretakan di antara dua lapisan yang berbeda fase
·         Terjadinya peretakan-peretakan dan mungkin dalam waktu relatif agak lama, bumi tetap berputar dan bergerak mengelilingi planet induk (matahari), terjadilah pelepasan sebagian lapisan luar dari bumi akibat adanya gaya lemparan  (centrifugal) tidak seimbang dengan  gaya tarikan bumi (centripetal).
Teori Undasi
·         Terlepasnya sebagian permukaan bumi tersebut maka terbentuklah cekungan yang nantinya terisi air, membentuk lautan.
·         Telah dijelaskan oleh Van Bemmelen (1932-1935), bahwa adanya permukaan bumi yang tidak rata yaitu sebagian cekungan dan sebagian tonjolan (pegunungan), diakibatkan oleh gelombang turun naik terhadap bagian bumi yang cair (magma)
·         Timbulnya gerakan gelombang tersebut akibat pengaruh pemisahan magma dari yang basa ke yang asam dan dari basa ke ultrabasa, sehingga terdapat empat susunan magma yaitu mulai dari atas: asam, intermediat, basa dan ultrabasa.


Teori Tektonik Lempeng       
·         Diawali suatu anggapan oleh Wegener (1929), bahwa benua yang sekarang ini selalu bergerak terapung di atas bahan yang cair.
·         Banyak bukti dan gejala gejala pergerakan lempeng bumi yang dapat dipelajari, seperti terjadinya busur gunung api di indonesia, jalur jalur gempa bumi, naiknya suhi air laut, bentuk kecocokan diantara dua pulau atau benua yang berhadapan (Amerika Selatan dan Afrika), kesamaan kesamaan litologi dan gejala gejala geologi diantara dua pulau,.
·         Bagaimana suatu lempeng dapat berpisah atau berbenturan? Þ ini dapat dipahami bahwa yang menyebabkan suatu lempeng bumi dapat bergerak adalah akibat pengaruh gaya konveksi dalam perut bumi
Dari ketiga teori tentang asal usul lautan dapat disimpulkan bahwa:
·         Teori pelepasan lempeng adalah mengungkapkan fase tertua kejadian lautan
·         Teori undasi merupakan pembuktian gangguan keseimbangan isostatik akibat pengaruh gerakan vertikal setelah pembekuan kulit bumi
·         Sedang teori tektonik lempeng membahas lebih jauh tentang pergerakan pergerakan lempeng bumi dalam kaitannya dengan perkembangan lautan baru
Kehadiran lautan sebagaimana tampak sekarang ini, tidak terlepas dari proses pembentukan bumi. Karena lautan merupakan bagian dari bumi, sehingga baik asal-usulnya maupun aspek-aspek dan proses-proses selanjutnya merupakan rentetan proses alam yang masih tetap bekerja. Umur bumi sekarang diperkirakan sudah mencapai 4.5 milyard tahun yang lalu, namun kapan terbentuknya lautan masih merupakan misteri. Yang jelas kejadian lautan merupakan rentetan proses-proses alam yang bekarja hingga sekarang dan masih tetap berlangsung terus.
Pada mulanya para ahli percaya bahwa bentuk kerak bumi adalah tetap tidak berubah-ubahnya. Mereka berfikir bahwa sifat-sifat topografi utama bumi ini termasuk lautan, daratan dan pulau-pulau sudah ada dan berbentuk seperti yang ada pada saat ini sejak dahulu. Akan tetapi dari hasil penelitian geologi modern menunjukkan  suatu gambaran yang sangat berbeda. Sekarang sudah je;las terbukti bahwa kerak bumi itu telah dan masih terus mengalami perubahan-perubahan.
Suatu bukti bahwa di bawah permukaan bumi ini masih berlangsung aktivitas-aktivitas yang hebat yaitu dengan terdapatnya gunung berapi dan gempa bumi yang sering terjadi. Kegiatan-kegiatan hebat ini secara luas menyebar tidak merata pada beberapa daerah di muka bumi.  menunjukkan baik gunung berapi maupun gempa bumi cenderung untuk terdapat disepanjang system mid-oceanic ridge  dan sepanjang batas-batas benua yang ditanndai dengan adanya trench  yang dalam. Para ahli geologi percaya bahwa daerah-daerah  aktif ini mewakili tempat-tempat dimana sering terjadi retakan-retakan besar di kerak bumi. Retakan-retakan ini mencakup seluruh permukaan bumi dan karena itu mereka membagi kerak  bumi menjadi enam bagian lempengan besar yang dinamakan tectonic plates, dimana tiap lempengan terdiri dari kerak yang saling bersambungan (tidak terputus-putus. . Keadaan ini dapat diperagakan dengan membayangkan bumi ini sebagai sebuah telur  besar yang kulitnya telah retak ke dalam enam bagian tetapi belum hancur terpisah-pisah. Bentuk  lempeng-lempeng ini tidak rata, tetapi lempengan cenderung untuk membentuk suatu batas dengan system mid-oceanic ridge, yaitu satu sisi dengan massa benua dan sisi yang lain dengan batas lempengan tektonik.
Sudah terbukti bahwa lempengan tektonik ini bergerak secara perlahan-lahan melintasi dasar lautan yang dengan kecepatan rata-rata beberapa centimeter setiap tahunnya. Kecepatan ini tampaknya tidak berarti mereka ini akan akan sangat besar artinya bila ditinjau dari sudut sejarah bumi yang sudah berumur empat setengah juta tahun lamanya. Sebagai salah satu contoh misalnya, bahan-bahan lempengan yang rata-rata hanya bergerak dua centimeter setiap tahunnya akan dapat menempuh jarak 2.000 kilometer dalam jangka waktu 100.000.000 tahun. Setiap lempengan akan bergerak pada sudut siku-siku kea rah dan menjauhi oceanic ridge dank arena itu mereka bergerak ke arah batas benua.

Lembah Lautan (Ocean basin)
Pada mulanya dipercaya  bahwa permukaan dasar lautan itu adalah datar dan tidak mempunyai bentuk, tetapi ilmu-ilmu modern sekarang telah membuktikan bahwa  topografi mereka adalah kompleks seperti daratan. Bentuk-bentuk itu adalah seperti berikut ini :
1). Ridge dan Rise
Ini adalah bentuk proses peninggian yang terdapat diatas lautan (Sea floor) yang hampir serupa dengan adanya gunung-gunung di daratan. Pada prinsipnya tidak ada perbedaan antara ridge dan rise. Mereka hanya dapat dibedakan dari letak kemiringan lereng-lerengnya saja. Ridge lerengnya lebih bersifat terjal dari rise. Sebagai contoh, puncak-puncak dari system ridge di tengah-tengah Atlantik mempunyai tinggi sekitar satu sampai empat kilometer di atas lantai lautan dan sifat kemiringan rise dari  dasar dengan lebar sekitar 1.500 sampai 2.000 kilometer. Rise di pasifik Timur kurang datar dan ini tampak kira-kira seperti sebuah tonjolan rendah pada  lantai lautan. Rise ini mempunyai ketinggian sekitar  dua sampai empat kilometer dari dasar dan mempunyai lebar kira-kira 2.000 sampai 4.000 kilometer.
Ridge dan rise utama yang membentang di dunia bergabung menjadi satu dan membentuk satu rantai yang amat panjang yang dikenal sebagai mid-oceanic ridge system (system ridge bagian tengah lautan). Ini merupakan suatu rangkaian  yang terpotong-potong oleh daerah patahan (fault) yang banyak dengan membentuk sudut siku-siku. Bagian tengah system  ridge ini di tandai dengan baik di mid-Atlantic Ridge . Tetapi hal ini juga dapat di kenal dimana system ridge membentuk sebuah penyebaran yang mengesankan di daratan Afrika Timur. Di sini lembah rift dapat di temukan dengan kedalaman 2.800 km dimana kemudian tempat ini di isi dengan air yang membentuk danau-danau seperti antara danau Tanganyika 
2). Trench
Bagian laut yang terdalam adalah berbentuk seperti saluran yang seolah-olah terpisah sangat dalam yang terdapat di perbatasan antara benua dengan kepulauan (Gambar.3.5). Mereka biasanya mempunyai kedalaman yang sangat besar. Sebagai contoh, sebagian dari Java Trench mempunyai kedalaman sebesar 7.700 meter.
3). Abysal Plain (daratan abysal)
Daerah ini relative terbagi rata dari permukaan bumi yang terdapat di bagian sisi yang mengarah ke daratan dari system mid-oceanic ridge.
4). Continental Island( pulau-pulau benua)
Beberapa pulau seperti Greenland dan Madagaskar menurut sifat geologinya merupakan bagian darii massa tanah daratan benua besar yang kemudian menjadi terpisah. Daerah-daerah ini lapisan kerak buminya terdiri dari batuan-batuan besi (granitic) yang jenisnya sama dengan yang terdapat di daratann benua.
5). Island Are (Kumpulan pulau-pulau)
Kumpulan pulau-pulau seperti kepulauan Indonesia juga mempunyai perbatasan dengan benua, tetapi mereka mempunyai  asal yang berbeda. Kepulauan ini terdiri dari batu-batuan vulkanik dan sisa-sisa sedimen pada bagian permukaan kulit lautan.
6). Mid-Oceanic Volcanic Island (Pulau-pulau vulkanik yang terdapat di tengah-tengah lautan)
Daerah ini terdiri dari banyak pulau-pulau kecil, khususnya terdapat di Lautan pasifik, di mana letak mereka sangat jauh dari massa daratan.
7). Atol-Atol
Daerah ini terdiri dari kumpulan pulau-pulau yang sebagian tenggelam dibawah permukaan air. Batu-batuan yang terdapat disini di tandai oleh adanya terumbu karang (coral-reef) yang terbentuk seperti  cincin yang mengelilingi sebuah lagon yang dangkal.
8). Seamount dan Guyot
      Mereka adalah gunung-gunung berapi yang muncul dari dasar lantai lautan, tetapi tidak dapat mencapai sampai kepermukaan laut. Seamount mempunyai lereng yang curam dan berpuncak runcing dan kemungkinan mempunyai tinggi sampai 1 kilometer aatau lebih. Guyot mempunyai bentuk yang serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar.

B.     Lapisan-Lapisan Bumi
Bumi terdiri atas beberapa lapisan dimana setiap lapisan mempunyai kepadatan (densitiy) dan komposisi yang berbeda-beda satu sama lain. Adapun urutan lapisan-lapisan tersebut  telah digambarkan yaitu :
a.      Atmosfer
Lapisan terluar yang terdiri dari bermacam-macam gas, seperti nitrogen, oksigen, karbondioksida, uap air dan gas-gas lain (inertgas).

b.      Hidrosfer
Terdiri dari semua air bebas yang terdapat di permukaan bumi yang berbentuk sebagai laut, samudra, dan danau-danau air tawar. Seluruhnya berjumlah 361.000.000 kilometer persegi atau kira-kira meliputi 71% dari seluruh luas permukaan bumi.

c.       Litosfer  (Lapisan Kerak bumi)
Lapisan keras yang terbal antara 600-700 km membentuk dua tipe lapisan keras permukaan: 1. Continental crust yang terdiri dari batu-batu granit yang membentuk hamper seluruh massa tanah yang terdapat di dunia (menutupi hamper sekitar 149.000.000 kilometer persegi atau kira-kira 29% dari seluruh permukaan bumi). 2. Oceanic crust yang terdiri dari batu-batu basal yang melapisi lembah-lembah laut yang dalam.
d.      Astenosfer
Bagian atas astenosfer dipercaya secara relative adalah lunak dan dapat mengalir secara lambat sekali. Sedangkan bagian bawah astenosfer adalah keras. Lapisan litosfer yang berbentuk seperti lempengan mengapung di atas lapisan astenosfer sehingga dinamakan lempengan tektonik (tectonic plate). Hal ini dapat dibayangkan sebagai massa es yang besar mengapung di atas air.

e.       Pusat Bumi (Centra core)
Adalah lapisan buni yang sangat padat yang kaya mengandung logam-logam besi dan nikel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar