A. Pembentukan Lautan dan Lapisan-Lapisan
Bumi
Teori dan analisa tentang asal-usul lautan
·
Hipotesa Pelepasan
Lempeng
·
Teori Undasi (Van
Bemmelen, 1932 – 1935)
·
Teori Tektonik lempeng
(Wegener, 1929)
Hipotesa Pelepasan Lempeng
·
Bertolak dari teori
kabut oleh Laplace (1796), yang beranggapan bahwa bumi merupakan bagian dari
pada tata surya, mulanya berasal dari gumpalan gumpalan kabut yang berputar
(terpilin).
·
Dan seterusnya menjadi
cairan pijar hingga terjadi pembekuan akibat penurunan temperatur. Pada kondisi ini bumi dalam keadaan tidak
stabil, karena pada bagian dalamnya masih cair dan panas.
·
Sehingga terciptalah
kondisi dimana mudah terjadi peretakan peretakan di antara dua lapisan yang
berbeda fase
·
Terjadinya
peretakan-peretakan dan mungkin dalam waktu relatif agak lama, bumi tetap
berputar dan bergerak mengelilingi planet induk (matahari), terjadilah
pelepasan sebagian lapisan luar dari bumi akibat adanya gaya lemparan (centrifugal) tidak seimbang dengan gaya tarikan bumi (centripetal).
Teori Undasi
·
Terlepasnya sebagian
permukaan bumi tersebut maka terbentuklah cekungan yang nantinya terisi air,
membentuk lautan.
·
Telah dijelaskan oleh
Van Bemmelen (1932-1935), bahwa adanya permukaan bumi yang tidak rata yaitu
sebagian cekungan dan sebagian tonjolan (pegunungan), diakibatkan oleh
gelombang turun naik terhadap bagian bumi yang cair (magma)
·
Timbulnya gerakan
gelombang tersebut akibat pengaruh pemisahan magma dari yang basa ke yang asam
dan dari basa ke ultrabasa, sehingga terdapat empat susunan magma yaitu mulai
dari atas: asam, intermediat, basa dan ultrabasa.
Teori Tektonik Lempeng
·
Diawali suatu anggapan
oleh Wegener (1929), bahwa benua yang sekarang ini selalu bergerak terapung di
atas bahan yang cair.
·
Banyak bukti dan gejala
gejala pergerakan lempeng bumi yang dapat dipelajari, seperti terjadinya busur
gunung api di indonesia, jalur jalur gempa bumi, naiknya suhi air laut, bentuk
kecocokan diantara dua pulau atau benua yang berhadapan (Amerika Selatan dan
Afrika), kesamaan kesamaan litologi dan gejala gejala geologi diantara dua
pulau,.
·
Bagaimana suatu lempeng
dapat berpisah atau berbenturan? Þ
ini dapat dipahami bahwa yang menyebabkan suatu lempeng bumi dapat bergerak
adalah akibat pengaruh gaya konveksi dalam perut bumi
Dari
ketiga teori tentang asal usul lautan dapat disimpulkan bahwa:
·
Teori pelepasan lempeng
adalah mengungkapkan fase tertua kejadian lautan
·
Teori undasi merupakan pembuktian
gangguan keseimbangan isostatik akibat pengaruh gerakan vertikal setelah pembekuan
kulit bumi
·
Sedang teori tektonik
lempeng membahas lebih jauh tentang pergerakan pergerakan lempeng bumi dalam
kaitannya dengan perkembangan lautan baru
Kehadiran
lautan sebagaimana tampak sekarang ini, tidak terlepas dari proses pembentukan
bumi. Karena lautan merupakan bagian dari bumi, sehingga baik asal-usulnya
maupun aspek-aspek dan proses-proses selanjutnya merupakan rentetan proses alam
yang masih tetap bekerja. Umur bumi sekarang diperkirakan sudah mencapai 4.5
milyard tahun yang lalu, namun kapan terbentuknya lautan masih merupakan
misteri. Yang jelas kejadian lautan merupakan rentetan proses-proses alam yang
bekarja hingga sekarang dan masih tetap berlangsung terus.
Pada
mulanya para ahli percaya bahwa bentuk kerak bumi adalah tetap tidak berubah-ubahnya.
Mereka berfikir bahwa sifat-sifat topografi utama bumi ini termasuk lautan,
daratan dan pulau-pulau sudah ada dan berbentuk seperti yang ada pada saat ini
sejak dahulu. Akan tetapi dari hasil penelitian geologi modern menunjukkan suatu gambaran yang sangat berbeda. Sekarang
sudah je;las terbukti bahwa kerak bumi itu telah dan masih terus mengalami
perubahan-perubahan.
Suatu
bukti bahwa di bawah permukaan bumi ini masih berlangsung aktivitas-aktivitas
yang hebat yaitu dengan terdapatnya gunung berapi dan gempa bumi yang sering
terjadi. Kegiatan-kegiatan hebat ini secara luas menyebar tidak merata pada
beberapa daerah di muka bumi. menunjukkan baik gunung berapi maupun
gempa bumi cenderung untuk terdapat disepanjang system mid-oceanic ridge dan
sepanjang batas-batas benua yang ditanndai dengan adanya trench yang dalam. Para ahli geologi percaya bahwa
daerah-daerah aktif ini mewakili
tempat-tempat dimana sering terjadi retakan-retakan besar di kerak bumi.
Retakan-retakan ini mencakup seluruh permukaan bumi dan karena itu mereka
membagi kerak bumi menjadi enam bagian
lempengan besar yang dinamakan tectonic
plates, dimana tiap lempengan terdiri dari kerak yang saling bersambungan
(tidak terputus-putus. . Keadaan ini dapat diperagakan dengan
membayangkan bumi ini sebagai sebuah telur
besar yang kulitnya telah retak ke dalam enam bagian tetapi belum hancur
terpisah-pisah. Bentuk lempeng-lempeng
ini tidak rata, tetapi lempengan cenderung untuk membentuk suatu batas dengan
system mid-oceanic ridge, yaitu satu sisi dengan massa benua dan sisi yang lain
dengan batas lempengan tektonik.
Sudah
terbukti bahwa lempengan tektonik ini bergerak secara perlahan-lahan melintasi
dasar lautan yang dengan kecepatan rata-rata beberapa centimeter setiap
tahunnya. Kecepatan ini tampaknya tidak berarti mereka ini akan akan sangat
besar artinya bila ditinjau dari sudut sejarah bumi yang sudah berumur empat
setengah juta tahun lamanya. Sebagai salah satu contoh misalnya, bahan-bahan
lempengan yang rata-rata hanya bergerak dua centimeter setiap tahunnya akan
dapat menempuh jarak 2.000 kilometer dalam jangka waktu 100.000.000 tahun.
Setiap lempengan akan bergerak pada sudut siku-siku kea rah dan menjauhi oceanic ridge dank arena itu mereka
bergerak ke arah batas benua.
Lembah Lautan (Ocean basin)
Pada
mulanya dipercaya bahwa permukaan dasar
lautan itu adalah datar dan tidak mempunyai bentuk, tetapi ilmu-ilmu modern
sekarang telah membuktikan bahwa
topografi mereka adalah kompleks seperti daratan. Bentuk-bentuk itu
adalah seperti berikut ini :
1). Ridge dan Rise
Ini
adalah bentuk proses peninggian yang terdapat diatas lautan (Sea floor) yang
hampir serupa dengan adanya gunung-gunung di daratan. Pada prinsipnya tidak ada
perbedaan antara ridge dan rise. Mereka hanya dapat dibedakan dari letak
kemiringan lereng-lerengnya saja. Ridge lerengnya lebih bersifat terjal dari
rise. Sebagai contoh, puncak-puncak dari system ridge di tengah-tengah Atlantik mempunyai tinggi sekitar satu sampai empat kilometer di atas
lantai lautan dan sifat kemiringan rise dari
dasar dengan lebar sekitar 1.500 sampai 2.000 kilometer. Rise di pasifik
Timur kurang datar dan ini tampak kira-kira seperti sebuah tonjolan rendah
pada lantai lautan. Rise ini mempunyai
ketinggian sekitar dua sampai empat
kilometer dari dasar dan mempunyai lebar kira-kira 2.000 sampai 4.000
kilometer.
Ridge
dan rise utama yang membentang di dunia bergabung menjadi satu dan membentuk
satu rantai yang amat panjang yang dikenal sebagai mid-oceanic ridge system
(system ridge bagian tengah lautan). Ini merupakan suatu
rangkaian yang terpotong-potong oleh
daerah patahan (fault) yang banyak dengan membentuk sudut siku-siku. Bagian
tengah system ridge ini di tandai dengan
baik di mid-Atlantic Ridge . Tetapi hal ini juga dapat di kenal dimana system ridge membentuk
sebuah penyebaran yang mengesankan di daratan Afrika Timur. Di sini lembah rift
dapat di temukan dengan kedalaman 2.800 km dimana kemudian tempat ini di isi
dengan air yang membentuk danau-danau seperti antara danau Tanganyika
2). Trench
Bagian
laut yang terdalam adalah berbentuk seperti saluran yang seolah-olah terpisah
sangat dalam yang terdapat di perbatasan antara benua dengan kepulauan
(Gambar.3.5). Mereka biasanya mempunyai kedalaman yang sangat besar. Sebagai
contoh, sebagian dari Java Trench mempunyai kedalaman sebesar 7.700 meter.
3). Abysal Plain (daratan abysal)
Daerah
ini relative terbagi rata dari permukaan bumi yang terdapat di bagian sisi yang
mengarah ke daratan dari system mid-oceanic
ridge.
4). Continental Island( pulau-pulau
benua)
Beberapa
pulau seperti Greenland dan Madagaskar menurut sifat geologinya merupakan
bagian darii massa tanah daratan benua besar yang kemudian menjadi terpisah.
Daerah-daerah ini lapisan kerak buminya terdiri dari batuan-batuan besi
(granitic) yang jenisnya sama dengan yang terdapat di daratann benua.
5). Island Are (Kumpulan pulau-pulau)
Kumpulan
pulau-pulau seperti kepulauan Indonesia juga mempunyai perbatasan dengan benua,
tetapi mereka mempunyai asal yang berbeda.
Kepulauan ini terdiri dari batu-batuan vulkanik dan sisa-sisa sedimen pada
bagian permukaan kulit lautan.
6). Mid-Oceanic Volcanic Island
(Pulau-pulau vulkanik yang terdapat di tengah-tengah lautan)
Daerah
ini terdiri dari banyak pulau-pulau kecil, khususnya terdapat di Lautan
pasifik, di mana letak mereka sangat jauh dari massa daratan.
7). Atol-Atol
Daerah
ini terdiri dari kumpulan pulau-pulau yang sebagian tenggelam dibawah permukaan
air. Batu-batuan yang terdapat disini di tandai oleh adanya terumbu karang
(coral-reef) yang terbentuk seperti
cincin yang mengelilingi sebuah lagon yang dangkal.
8). Seamount dan
Guyot
•
Mereka adalah gunung-gunung berapi yang
muncul dari dasar lantai lautan, tetapi tidak dapat mencapai sampai kepermukaan
laut. Seamount mempunyai lereng yang curam dan berpuncak runcing dan
kemungkinan mempunyai tinggi sampai 1 kilometer aatau lebih. Guyot mempunyai
bentuk yang serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar.
B.
Lapisan-Lapisan
Bumi
Bumi
terdiri atas beberapa lapisan dimana setiap lapisan mempunyai kepadatan (densitiy) dan komposisi yang
berbeda-beda satu sama lain. Adapun urutan lapisan-lapisan tersebut telah digambarkan yaitu :
a.
Atmosfer
Lapisan
terluar yang terdiri dari bermacam-macam gas, seperti nitrogen, oksigen,
karbondioksida, uap air dan gas-gas lain (inertgas).
b.
Hidrosfer
Terdiri
dari semua air bebas yang terdapat di permukaan bumi yang berbentuk sebagai
laut, samudra, dan danau-danau air tawar. Seluruhnya berjumlah 361.000.000
kilometer persegi atau kira-kira meliputi 71% dari seluruh luas permukaan bumi.
c.
Litosfer (Lapisan Kerak bumi)
Lapisan
keras yang terbal antara 600-700 km membentuk dua tipe lapisan keras permukaan:
1. Continental crust yang terdiri
dari batu-batu granit yang membentuk hamper seluruh massa tanah yang terdapat
di dunia (menutupi hamper sekitar 149.000.000 kilometer persegi atau kira-kira
29% dari seluruh permukaan bumi). 2. Oceanic
crust yang terdiri dari batu-batu basal yang melapisi lembah-lembah laut
yang dalam.
d.
Astenosfer
Bagian
atas astenosfer dipercaya secara relative adalah lunak dan dapat mengalir
secara lambat sekali. Sedangkan bagian bawah astenosfer adalah keras. Lapisan
litosfer yang berbentuk seperti lempengan mengapung di atas lapisan astenosfer
sehingga dinamakan lempengan tektonik (tectonic plate). Hal ini dapat
dibayangkan sebagai massa es yang besar mengapung di atas air.
e.
Pusat
Bumi (Centra core)
Adalah
lapisan buni yang sangat padat yang kaya mengandung logam-logam besi dan nikel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar