Sabtu, 16 Maret 2013

FairyFloss Room ( berbagai macam sounvenir unik, dengan kreasi yang bisa Anda Ciptakan Sendiri)











menerima berbagai macam souvenir dan aksesoris berbahan flanel, motif dan gambar sesuai keinginan. sangat cocok untu cinderamata tamu pernikahan.

ayo pesan sodara ;)

cp ; 085696432712/ pin; 2914c2ce



Rabu, 13 Maret 2013

Membuat Awetan Rangka Aves


Membuat Awetan Rangka Aves

Tidak begitu sulit membuat awetan rangka aves. Hanya membutuhkan sedikit kesabaran dan ketelitian untuk membuatnya.
Untuk kemudahan pembuatan, bagi pemula saya sarankan untuk menggunakan spesies aves yang berukuran agak besar. Sedangkan untuk teknik pembuatannya, saya memilih untuk menggunakan teknik perebusan. Waktu pengerjaannya sekitar seminggu.


Adapun alat dan bahan yang diperlukan antara lain :
  • ·         Ayam kampung (Gallus gallus domestica)
  • ·         Pisau cutter
  • ·         Pinset
  • ·         Lem (Lem hanya untuk jaga-jaga, kalau ada tulang yang terlepas. Gunakan lem untuk keramik/gelas)
  • ·         Bensin secukupnya (± ½ - 1 liter)
  • ·         Kawat untuk dudukan/penahan rangka ayam. (± 3 x panjang ayam).
  • ·         Kawat kecil (bisa digunakan serabut kabel) untuk pengikat rangka ayam dengan kawat penahan
  • ·         Phylox clear (bening/transparan)
  • ·         Alas kayu (uk.30x30 cm) atau box kaca (uk.35x35x40 cm)
  • ·         (Sebenarnya alas kayu saja sudah cukup. Box kaca ini sifatnya opsional, tujuannya supaya awetan terjaga dari benturan dan juga menambah nilai estetika)


Langkah kerja :
  • ·         Eksekusi sang ayam hingga wafat (Ayamnya saya sembelih, biar halal dan dagingnya bisa dibuat campuran nasi goreng J. Di beberapa literatur sih, cuma disuruh bius aja, tapi saya ngga tega. Lagian juga dagingnya mubazir.)
  • ·         Catat informasi tentang morfologi si ayam. (kelamin ayam, panjang dan tinggi ayam, rentang sayap, dsb)
  • ·         Cabuti bulu-bulunya. Caranya dengan mencelupkan ayam kedalam air mendidih lalu dibolak-balik. Ngga perlu lama-lama. Sebentar saja. Lalu bulunya akan dapat dengan mudah dicabuti.
  • ·         Rebus ayam dalam air mendidih sekitar 10 menit. Proses perebusan ini berguna untuk memudahkan kita melepaskan daging dari tulang. Perebusan yang terlalu sebentar akan menyebabkan kita kesulitan melepas daging. Sedangkan perebusan yang terlalu lama dapat menyebabkan rusaknya jaringan ikat. Kemudian angkat ayam dan tiriskan.
  • ·         Biarkan ayam dingin dengan sendirinya. Sekitar 1 jam. Hal ini untuk menjaga agar tulang tidak rapuh.
  • ·         Ambil semua organ dalam ayam dengan menyayat perut bagian belakang bawah. Pisahkan daging dari tulang dengan hati-hati jangan sampai tulang-tulangnya terpisah. Untuk mengambil sisa-sisa serpihan daging yang menempel pada tulang, gunakan pinset.
  • ·         Kosongkan tengkorak dari otak dengan menggunakan alat cungkil yang tumpul. Lalu semprot bagian dalam tengkorak dengan air hingga benar-benar bersih.
  • ·         Cuci rangka menggunakan bensin. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan lemak yang menempel pada tulang. Hasilnya tulang akan terasa kesat.
  • ·         Buat dudukan rangka mengikuti alur tulang belakang (vertebra) ayam. Lalu ikat rangka pada dudukan rangka dibeberapa bagian. (kepala, leher, badan, tulang ekor)
  • ·         Angin-anginkan rangka sekitar 1-2 hari.
  • ·         Semprotkan phylox clear pada rangka secara merata. Diamkan hingga kering (± ½ jam). Kemudian ulangi hingga tiga kali.
  • ·         Atur posisi rangka pada box kaca.
  • Selesai.

Selasa, 12 Maret 2013

Staphylococcus aureus (MIKROBIOLOGI)


       Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm. S. aureus tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jam. S. aureus merupakan mikroflora normal manusia. Bakteri ini biasanya terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit. Keberadaan S. aureus pada saluran pernapasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit, individu sehat biasanya hanya berperan sebagai karier  Infeksi serius akan terjadi ketika resistensi inang melemah karena adanya perubahan hormon; adanya penyakit, luka, atau perlakuan menggunakan steroidatau obat lain yang memengaruhi imunitas sehingga terjadi pelemahan inang.
Infeksi S. aureus diasosiasikan dengan beberapa kondisi patologi, diantaranya bisul, jerawatpneumoniameningitis, dan arthritits. Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini memproduksi nanah, oleh karena itu bakteri ini disebut piogenik. S. aureus juga menghasilkan katalase, yaitu enzim yang mengkonversi H2O2 menjadi H2O dan O2, dan koagulase, enzim yang menyebabkan fibrin berkoagulasi dan menggumpal. Koagulase diasosiasikan dengan patogenitas karena penggumpalan fibrin yang disebabkan oleh enzim ini terakumulasi di sekitar bakteri sehingga agen pelindung inang kesulitan mencapai bakteri dan fagositosis terhambat

Staphylococcus aureus, 50,000x, USDA, ARS, EMU.jpg

S. aureus termasuk bakteri osmotoleran, yaitu bakteri yang dapat hidup di lingkungan dengan rentang konsentrasi zat terlarut (contohnya garam) yang luas, dan dapat hidup pada konsentrasi NaCl sekitar 3 Molar Habitat alami S aureus pada manusia adalah di daerah kulit, hidung, mulut, dan usus besar, di mana pada keadaan sistem imun normal, S. aureus tidak bersifat patogen (mikroflora normal manusia)

MAKALAH EVOLUSI KARANG


I.        PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul,Morfologi dan Fisiologi.
Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel. Namun pada kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya.
Selama satu tahun rata-rata karang hanya dapat menghasilkan batu karang setinggi 1 cm saja. Jadi selama 100 tahun karang batu itu hanya tumbuh 100 cm. Kalau begitu, jika karang yang tingginya 5 meter dirusak, diperlukan 500 tahun agar kembali seperti semula. Terumbu karang termasuk ekosistem yang paling tua di bumi ini. Tahap pertama evolusi terumbu karang terjadi kira-kira 500 juta tahun yang lalu. Terumbu karang modern ada sejak lebih dari 50 juta tahun yang lalu. Waktu yang dibutuhkan terumbu karang untuk tumbuh adalah antara 5000 sampai 10.000 tahun, pada makalah ini akan lebih jauh dibahas mengenai proses terbentuk maupun evolusi dari karang dan terumbu karang.
B.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui evolusi Terumbu karang
2.      Untuk mengetahui evolusi karang


II.           PEMBAHASAN
Terumbu Karang adalah bangunan ribuan karang yang menjadi tempat hidup berbagai ikan dan makhluk laut lainnya. Karang yang hidup di laut, tampak terlihat seperti batuan atau tanaman. Tetapi mereka sebenarnya adalah sekumpulan hewan-hewan kecil yang dinamakan polip. Ada dua macam karang, yaitu karang batu (hard corals) dan karang lunak (soft corals). Karang batu merupakan karang pembentuk terumbu karena tubuhnya yang keras seperti batu. Kerangkanya terbuat dari kalsium karbonat atau zat kapur. Karang baru bekerja sama dengan alga yang disebut zooxanthellae. Karang batu hanya hidup di perairan dangkal dimana sinar matahari masih didapatkan. Karang lunak bentuknya seperti tanaman dan tidak bekerja sama dengan alga. Karang lunak dapat hidup baik di perairan dangkal maupun di perairan dalam yang gelap.
Selama satu tahun rata-rata karang hanya dapat menghasilkan batu karang setinggi 1 cm saja. Jadi selama 100 tahun karang batu itu hanya tumbuh 100 cm. Kalau begitu, jika karang yang tingginya 5 meter dirusak, diperlukan 500 tahun agar kembali seperti semula. Terumbu karang termasuk ekosistem yang paling tua di bumi ini. Tahap pertama evolusi terumbu karang terjadi kira-kira 500 juta tahun yang lalu. Terumbu karang modern ada sejak lebih dari 50 juta tahun yang lalu. Waktu yang dibutuhkan terumbu karang untuk tumbuh adalah antara 5000 sampai 10.000 tahun.
1.      Terdapat berbagai macam pendapat yang menjelaskan mengenai proses pembentukan maupun terumbu karang, diantaranya ;
a.       Menurut Darwin, evolusi terumbu karang disebabkan oleh gerakan tektonik dari bumi. Dia mengusulkan bahwa evolusi terumbu karang terjadi dari fringing reefs lalu barrier reefs dan akhirnya karang atol yang terbentuk karena rangkaian evolusi. Seperti pada pulau volkanik yang lambat laun tenggelam karena gerakan tektonik pulau tersebut dan pada saat yang sama fringing reefs tumbuh di tepi pantai pulau. Karena proses tektonik yang terus berlajut yang menyebabkan pulau terus tenggelam dan posisi karang terus tumbuh walau substrat tempat dia tumbuh terus tenggelam sehingga membentuk suatu barrier reefs. Ketika pulau seluruhnya tenggelam,  posisi barier reefs tetap sama (tepi pantai), karena pulaunya tenggelam bagian tengah menjadi terisis air laut dan membentuk lagoon dengan karang atolls disekitarnya.
(Gambar 1. Evolusi menurut Darwin )

b.      Menurut Daly , evolusi pada terumbu karang terjadi karena perubahan ketinggian permukaan air laut yang disebabkan oleh pergerakan bumi yang semakin dekat dengan matahari dan iklim yang menghangat. Proses evolusi yang terjadi yaitu mulai dari terumbu karang tepi, karena permukaan air yang meningkat dan karang yang terus berusaha tumbuh pada kedalaman yang optimum bagi pertumbuhannya maka karang tersebut terus tumbuh sehingga tetap pada kedalaman yang optimum lalu membentuk barrier reeefs. Namun ketika permukaan air laut yang terus meningkat hingga menenggelamkan pulau tempat terumbu karang berada dan pertumbuhan karang yang terus terjadi maka terumbu karang tersebut akan menjadi terumbu karang atol.

(Gambar 2. Evolusi menurut Daly )
Ø  Berikut merupakan perbandingan teori Evolusi terbentuknya Terumbu karang menurut Darwin dan Daly ;

                                                                                           


2.      Sedangkan untuk evolusi karang, masih sangat kekurangan informasi sehingga gambaran yang didapatkan sangat minim seperti berikut ;
a.       Sumber utama dalam mempelajari evolusi karang yaitu struktur septa pada fosil-fosil karang yang ditemukan
Ø   Peningkatan atau penurunan kepadatan septa
Peningkatan kepadatan beberapa Procyclotiidae menjadi septa berbentuklembaran pd Faviidae & Caryophylliidae.
Perkembangan yg tdk beraturan pd sklerodermit yg kemudian menjadi septayg berpori sep pd Dendrophylliidae.
Penurunan kepadatan pada Procyclotidae yang lain menjadi septa yang dipenuhi lubang-lubang septa pada Fungiidae.
Ø   Penekanan dinding Epitheca Perkembangan zona tepi dengan Septotheca, Paratheca atau Synapticulotheca dan Struktur Coenesteal akan menekan dinding epitheca, septa pada Faviidae, Fungiidae dan Caryophylliidae.
Ø  Perkembangan koloni

DAFTAR PUSTAKA
Birkerland Charles.1998.Life and Death of Coral Reefs. International Thomson Publishing
Chair Rani.2013.Koralogi evolusi ppt.Universitas Hasanuddin
makalah-pemulihan-terumbu-karang.html





III.         PENUTUP
1.    Kesimpulan
Ø  Terdapat banyak teori maupun argumen yang menjelaskan tentang evolusi karang dan terumbu karang teori yang dinyatakan Darwin dan Daly hampir memiliki kesamaan dalam hal pembentukan terumbu karang.
Ø  Karang merupakan hewan dengan umur yang sangat tua, diperlukan waktu yang cukup lama untuk melihat perkembangannya.